6/10/2012

ADA APA DENGAN CICAK? (Part I)



(Ilustrasi oleh : Frei Manayra)


(ter) Jepit & (ter) Tahan, nasib cicak yang nangkring di sela pintu kamar mandi *sorry Cak, I really didn't mean it (ngagibrigngeri)

Like Comment ·

Saya benci cicak. Geli tak tertahankan. Melihat ekornya menggeliat-geliut nggak jelas di sela jepitan pintu bukan menggugah ketrenyuhan saya tetapi, menggiring saya untuk melarikan diri sambil menggeliat-geliat nggak jelas juga. Maaf-maaf nih Cak, bukan saya tak mau menolong, tetapi saya takut jika pintu tersebut dipentang-lebarkan kamu bakalan melompat ke saya. Entah karena gerakan asal-asalan kebetulan, entah juga karena misi balas dendam pada lawan yang telah menjepitnya.
Nggak tahu ya, tapi saya curiga kalau cicak itu punya sense of purpose, alias suka sengajain menempel di badan kita. Terbukti apabila jatuh, mendaratnya mesti mengarah ke tubuh saya. Jangankan cicak yang masih bernafas dan segar bugar, bahkan yang tak bernyawa body-nya sudah crispy pun, keukeuh memilih landing di atas kepala saya saat terjatuh dari langit-langit. Ada apa sih dengan kamu Cak?
Pernah saya ke salon, sedang cuci rambut, berbaring nyaman dengan pijatan kapster pada kepala. Tiba-tiba mata saya menangkap seekor cicak di langit-langit salon ngebut tanpa alasan.  Tanpa alasan karena saat itu tak tampak mangsa yang dikejar atau lawan jenisnya yang desperate ingin mengajak kawin segera. Indera keenam saya seakan bisa memprediksi, gerakan lari semrawut cicak itu akan berbuntut tidak menyenangkan.  Sambil menghela nafas berat dan memejamkan mata, saya bergumam pelan “Oke…here we go again,” ketika benar saja si Cicak salah maneuver lalu terjun bebas. Semua seakan dalam gerak lambat. Menurut sebuah literatur sains populer, hal itu diakibatkan sinyal saraf dalam otak seseorang akan berputar lebih cepat dalam keadaan dilanda cemas atau tegang,  sehingga visualisasi yang tercipta menyerupai adegan slow motion di film. (Richard Robinson in Murphy’s Law )

Saya pasrah menunggu, di bagian mana cicak itu jatuh. Saya masih beruntung kali ini karena si Cicak membentur bahu dan segera terbirit-birit melompat ke lantai tanpa saya harus menepisnya dahulu. Si Kapster berseru kaget “Iiih…Mbak kejatuhan cicak, mau dapat rejeki kali ya?”
Ah kelingking lo ketuker sama jempol?!?! Kalau kejatuhan cicak itu tanda mau dapat rejeki, seharusnya saya sudah kaya sejak dulu dong (saking seringnya dijatuhi cicak). Ada apa dengan kamu sih Cak?
Mengapa ya, saya begitu jijik sekaligus benci pada cicak? Saya mencoba mengenang semua pengalaman dengan cicak. Mulai dari yang sengaja sampai yang betul-betul disengaja. Perhatikan tabel di bawah ini :


PERISTIWA
TINGKAT KESENGAJAAN
KETERANGAN
REAKSI
Menggenggam
Sangat tidak disengaja
Sedang bersepeda, nyaris terjatuh lalu berpegang erat pada tiang lampu di lapangan. Terasa benda dingin-dingin kenyal
Bertanya-tanya tanpa curiga sedikit pun, apakah itu gerangan. Turun dari sepeda dan memeriksa ke balik tiang. Seekor mahluk merayap melarikan diri ke puncak tiang. Bengong, takjub lalu seharian merasa dikuntit cicak.
Menginjak
Sangat tidak disengaja
Terburu-buru keluar dari kamar. Nyeker. Terasa ada yang dingin-dingin empuk di telapak kaki dan bergerak hidup
Insting purba telah cukup diasah, sehingga sebelum berat tubuh jatuh sepenuhnya, terjadi reflek melompat tinggi-tinggi seraya menjerit nyaring “Hiiiiiiiyyhh….!!”
Menjepit
Agak tidak disengaja
Menutup pintu kamar mandi. Kok susah ya? Mengerahkan sepenuh tenaga mendorong pintu menutup sempurna. Duduk di WC. Melirik pintu. Olalaa….tampak ekor kejang cicak terlihat di antara engsel pintu.
Tak bisa berhenti menatap ke pintu selama melakukan panggilan alam. Khawatir cicak gepeng tersebut pelan-pelan keluar dari sela pintu dan ngesot mendekati. Berteriak-teriak meminta bantuan membuka pintu saat selesai. Parno zombie nya cicak terbebas dari jepitan dan membalas dendam.
Mencium
Sangat tidak disengaja
Manyun bersiap minum jus yang ada di atas meja rias. Tampak sepasang bola mata bulat kecil memandang tak berkedip dari dalam gelas.
Nyaris melempar gelas tetapi untunglah cuma setengah dibanting ke meja. Berlari panik menjauh untuk bergidik sepuas hati dan menenangkan diri terlebih dahulu sembari merancang tindak balas
Menenggelam
kan
Teramat sangat sangaaat….disengaja
Misi balas dendam kepada cicak perenang. Menutup gelas jus. Menahan tutupnya kuat-kuat. Mengocok jus dengan brutal. Membolak-balik gelas sepenuh jiwa.
Menyumpah-nyumpah “mati kaw, mati kaw mati kaw, mati kaw!”
Menyemprot
Sengaja
Mau mandi. Pencet pump botol sabun cair. Seekor cicak kecil melompat ke dekat kaki.
Loncat tinggi. Bertengger di tepian bathtub. Menatap keji pada cicak yang terjebak dalam bathtub. Menyetel air panas 90 derajat dan semprooootttt….! Hwahahahaa…. Saya menang saya menang!
Menjepret
Jelas sengaja dong!
Baru beli satu pak karet gelang. Melihat cicak di dinding. Terinspirasi untuk menguji coba mutu karet gelang yang baru dibeli. Apakah lentur dan tak mudah putus.
Setelah menjajal 10 buah karet gelang, jadi bosan karena tak ada satu pun yang kena sasaran.
Menceplok
Sengaja tidak disengaja sih
Menemukan telur cicak di balik kabel di dinding. Memunguti semuanya dan mendadak teringat pesan Mama : “sekali-sekali bantu Mama masak dong.” (Jangan terlalu heran, saya masih berusia 7 tahun saat itu)
Segera ke dapur memanaskan penggorengan dan menjajal ceplok telur cicak yang sebenarnya nyaris tidak terlihat bentuk isinya saking cuma sedikit.
Menjitaki
Sengaja banget ini sih.
Suatu hari Mama keluar kamar habis mandi. Mendadak saat duduk sarapan Mama menggeliat-geliat dengan mimik takut. “Eh, ada apaan nih di dalam baju Mama.” Segera mendeteksi ada yang bergerak di dalam kaus Mama.
Secepat kilat menyergap,  menggenggam erat dan mengkareti bagian bawah kaus supaya mahluk yang di dalam terperangkap. Menjitaki pakai sendok sebelum akhirnya Mama membuka kausnya
Mengelus Dada Pasrah
Yakin deh si cicak ngelakuin ini dengan SENGAJA
Masuk kamar yang sudah ditinggal pergi beberapa hari. Melihat ke pojokan atas. Ada cicak dengan posisi tegang, ekor teracung tinggi. Nongol benda kecil hitam dari bawah ekor. Cicak meliukkan badan ke belakang. Memungut benda hitam yang baru nongol dari badannya dan melemparbebaskan.
Menganga tak percaya. Mendapat pencerahan mengapa kotoran cicak selama ini begitu tersebar kian kemari. Mengelus dada, menunduk lesu dan ambil sapu. Bersih-bersih bo!
Ada apa dengan kamu sih Cak? (To be continued...)






2 comments:

  1. baru nemu blog mbak yg satu ini, hahahaaa geli abis review soal cicaknya mbak, sampai pake tabel segala, jempol top!
    saya jg ngalamin hal yg sama mbak soal cicak, semuanya dimulai sejak setahun lalu saya gak punya PRT lg yg bersih2 rumah, dan tiap hari nemu 3-4 ekor yg entah itu lg ngadem dibalik tirai saat sy bersih2, ato buka kulkas dan dia loncat kaget, ato dikolong kasur anak saat sy geser mau ngepel...
    pertama2 sebatas dibiarkan kabur sendiri (walo pst msh bertahan di area itu jg), kedua mulai dendam jadinya suka tak ciduk pake sapu+pengki n buang ke got depan rumah (alive of course),akhir2 ini: rendam di dalam ember khusus yg sy sediakan tiap nemu cicak
    hahahaa.. *qt diprotest gecko-lovers gak nih mbak?
    tapi yg sy pelajari ya mbak, kalo mereka tuh punya alert tersendiri kalo memasuki rumah yg tdk cicak-friendly seperti rumah sy ini, mungkin dari bau auranya aura kematian buat mereka kali ya. tapi yg jelas sy perhatikan dan seneng bgt resultnya adalah:
    tdk poop sembarangan lg (boleh dikata sama sekali ga ada)
    tdk masuk sembarangan lg tiap menjelang sore, karena nongol dikit lsg sy usir or kalo dapet pake sapu tak rendem ember
    2 cicak yg selama ini berdomisili di dispenser modena sy, dan 1 di kulkas pun lenyaplah, selama ini mereka meneror sy dgn suara khas mereka tiap malam, dan ranjau2 kecil bertebaran tiap pagi
    quite happy with the effort and battle so far, hehehee...
    keep me posted donk mbak, rasanya gimanaa gitu bisa nguneg2 sesama senasib penderitaan (secara suami tdk mendukung gerakan sy ini hahaha)
    salam,

    femy, bandung

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaa...telat amat reply nya nih. Brhubung komputer tmn setia sempet ngadat dll hal dsb, malah lupa punya blog. Heheee...Makasih udah baca dan komen mbak Femy.. 😊 mudah2an kita termasuk golongan yg tak lelah memerangi cicak...dgn cara yg lbh beradab tentunya....

      Delete